Kata mereka, aku adalah Guru
dikenal sekian banyak anak yang setiap hari menanti hadirku
tapi itu hanya kata-kata pemanis puisiku
Aku tak pernah merasa ada telinga yang menjaring kata-kataku
Aku tak pernah merasa ada mata yang membacaku
Aku tak pernah merasa ada hati yang menangkap kasih sayangku
kalaupun ada adalah telinga, mata, dan hatiku sendiri
dan sebagian kecil wajah yang itu dan itu
Mereka tetap anakku
meski aku tak bisa merubah
meski aku tak bisa berpesan
meski nilai ulangan lebih berarti daripada pribadiku
meski sering mereka bosan dengan hadirku
tak apa,
pasti ada cinta dari sekian rasa benci
pasti ada gairah dari sekian kebosanan
pasti ada warna dari sekian kekaburan
aku tak bisa salahkan mereka...
Mereka wajar memilih.
0 comments:
Post a Comment