Kekasih.. Inilah Air Mataku

Kini, kau telah sepenuhnya menjadi milikku. Kau tak bisa lepas dariku. Kau sepenuhnya telah menjadi diriku.
Inilah pembunuhan itu. Berkali-kali kau telah kutikam dengan sebilah belati bernama cinta. Dan kau cuma mampu tersenyum: mencoba untuk menerima luka. Kau tak lagi punya harapan, selain aku. Kau tak lagi punya keinginan, selain aku. Kau telah kehilangan hak untuk memiliki, kau telah kehilangan dirimu sendiri.
Tahukah kau, siapakah kekasih yang selama ini begitu kaucintai? Ya, ia tidak lebih hanya sebilah belati. Aku hanyalah sebilah belati. Aku tak pernah sungguh-sungguh mencintaimu. Aku hanya mencinta bayangan diriku di dalam dirimu.
Selama ini aku hanya membangun mimpi-mimpi. Telah kubelai pundakmu dengan keindahan mimpi. Telah kukecup keningmu dengan keindahan mimpi. Aku tak perduli dengan cintamu yang suci, aku hanya peduli pada mimpi-mimpi. Kuakui, aku bukanlah kekasih yang pantas kaucintai, karena aku hanya seorang pemimpi.
Tak ada keberanian dalam diriku, selain hanya untuk menyakiti hatimu. Kekasih, maafkanlah aku. Harus kuakui, bahwa selama ini, kau adalah matahari. Sedangkan aku: cuma setitik debu yang selalu berkhayal menjadi matahari. Seluruh makna hidupku, seluruh keadilan yang selama ini selalu kuseru, taklah lebih berharga dibanding setitik airmatamu.
Kekasih, inilah airmataku
Share on Google Plus

About Elang Raja

Menulis, menyusun, menyimpan dan mengingat beberapa gal yang sudah dan ingin ditelusuri dalam keseharian yang biasa biasa saja ini.

0 comments:

Post a Comment