Tentang Pasar dan Jual Beli


Apa itu jual beli. Jaman dulu tidak ada jual beli, sebelum ditemukan uang, orang mendapatkan barang yang diinginkan nya dengan bertukar. Uniknya dari penelusuran saya, pasar sudah ada sebelum ditemukan uang. Jadi sebuah pasar adalah tempat untuk bertukar barang dari penjual dengan pembeli. Daging dengan beras, senjata dengan kurma, gandum dengan minuman arak, dan lai lain.
Waktu berjalan, dan uang diketemukan, pertukaran barang menjadi lebih mudah. Karena nilai suatu barang menjadi tetap dan pasti, tanpa perlu nilai pembanding untuk barang lain yang ingin di tukar/ barter.


Pasar menjadi tempat penting sebuah daerah, kemakmuran daerah tempat tinggal terlihat dari besar dan ramainya sebuah pasar. Semakin ramai dan besar sebuah pasar di daerah tertentu, menjadi ikon berapa tinggi daya jual dan daya beli daerah itu. Kalau daya beli tinggi, berarti orang orang di area itu punya uang banyak kan.


Tak pelak pasar menjadi sebuah komoditi, seiring waktu pasar sendiri adalah barang jualan. Banyak orang orang berduit membangun pasar untuk menjadi tempat jual beli. Tentu saja banyak faktor yang menjadikan pasar bernilai tinggi. Lokasi yang tepat, fasilitas yang baik ( kios, tempat parkir, tempat ibadah, toilet, kebersihan, dll ), keamanan dan lain lain menjadi faktor apakah pasar itu laris untuk penjual dan pembeli. Jika pembeli merasa nyaman untuk datang dan membeli di tempat tersebut, dan mau berulang ulang datang untuk belanja, para penjual pun akan siap menyewa kios pasar atau bahkan membeli kios / stand dengan harga tinggi. Berimbang dengan omzet yang didapat. 


Untuk pasar tradisional, saya tak banyak mendapat referensi untuk daerah Indonesia. Tapi kalau di luar negeri, blok blok pasar di tempat umum, kebanyakan milik perseorangan atau perusahaan. Sedang di negara kita, kebanyakan pasar tradisional di bangun, dikelola, dan dikembangkan oleh pemerintah. Wajar bagi saya karena ini layanan publik dan melayani hidup orang banyak.


Kalau untuk pasar modern, semua supermarket yang kita tahu milik perseorangan, dengan nama perusahaan masing masing. Matahari, Ramayana, hanyalah dua nama dari banyak nya pengembang pasar modern yang menyediakan tempat untuk para penjual dengan dasar utama yang saya tulis di atas.
Setelah supermarket jadi, di isilah tempat tempat itu oleh merk, brand, produk produk terkenal untuk berjualan. Dan pasti pihak penyedia pun juga menjual produk mereka sendiri, walaupun seringnya dipaksakan.





Zaman makin modern, orang orang sudah banyak yang malas untuk berjalan keluar, kesana kemari , mencari barang yang mereka butuhkan. Orang yang tahu hal itu dengan cepat membacanya sebagai peluang untuk menjual. Maka kini hadir banyak toko online. Para penjual membuka toko di dunia maya, dengan alamat masing masing. Bhinneka, dan lain lain adalah toko yang menawarkan barang langsung ke anda, dan siap mengirimkan langsung ke anda, setelah anda melakukan konfirmasi pembayaran, tanpa harus meninggalkan rumah anda.


Itu tadi adalah toko perseorangan nya. Memiliki toko fisik dan alamat dunia maya yang bisa dimasuki ke websitenya via internet. Bagaimana dengan pasar besar nya? Maka maraklah layanan berbasis online, yang mengumpulkan para penjual / toko untuk menjual produk di tempat mereka. Dengan iming iming yang bagus, traffic pembeli yang berkunjung tinggi, tingkat keamanan pembayaran, dan perlindungan pembeli tentang produk yang dibeli menjadi faktor faktor yang diutamakan.
Kini muncul lah Olx, lazada, bukalapak, tokopedia, dan lain lain, dengan keistimewaan masing masing.
Anda sendiri suka jual dan beli di mana?




Share on Google Plus

About Elang Raja

Menulis, menyusun, menyimpan dan mengingat beberapa gal yang sudah dan ingin ditelusuri dalam keseharian yang biasa biasa saja ini.

0 comments:

Post a Comment